Bakteri
merupakan makhluk yang sederhana. Ukurannya hanya ±1 μm dan dapat hidup dengan
atau tanpa kehadiran oksigen. Kemampuan metabolisme bakteri sangat tinggi,
sehingga dapat ditemukan di berbagai lingkungan. Bahkan di lingkungan yang
tidak menunjang kehidupan makhluk hidup lain, bakteri dapat dijumpai, misalnya
dalam lapisan es Antartika, sumber mata air panas, hingga di dasar samudra yang
gelap gulita.
Kemampuan
bakteri yang luar biasa itu telah membuka wawasan para ilmuwan bahwa kehidupan
mempunyai batas toleransi yang sangat luas. Oleh karena itu, para ahli menduga
ada bentuk kehidupan lain di luar Bumi dengan berbagai bentuk lingkungannya.
Lingkungan di luar bumi memang sangat berbeda dengan lingkungan bumi. Namun di
Bumi sendiri terdapat berbagai bentuk kehidupan di lingkungan yang sangat
ekstrim. Misalnya keadaan atmosfer planet Jupiter sangat alkalin (basa)
sehingga tidak memungkinkan adanya kehidupan di sana. Namun di Lembah
Livermore, Kalifornia telah dijumpai bakteri yang hidup di dalam air yang
sangat alkalin dengan pH 11,5. Bakteri lain yang ditemukan di dekat kaki Gunung
Shasta, Amerika Serikat dapat hidup di lingkungan dengan kadar amonia yang
tinggi.
Benarkah
ada bentuk kehidupan di luar Bumi? Pemeriksaan terhadap contoh tanah Bulan yang
dibawa oleh astronot yang mendarat di Bulan pada tahun 1969 tidak menunjukkan
adanya jasad renik. Demikian juga wahana antariksa Viking yang mendarat di
Planet Mars pada tahun 1977 tidak berhasil menunjukkan adanya kehidupan di
sana. Wahana antariksa Galileo yang mengorbit Jupiter pada tahun 1995 dan
Cassini yang diluncurkan 1997 menuju planet Saturnus juga belum berhasil
menemukan adanya kehidupan di luar Bumi. Namun demikian, hal ini belum
membuktikan bahwa tidak ada kehidupan di luar Bumi. Oleh karena itu usaha
pencarian kehidupan di planet lain dan tempat lain di alam semesta masih terus
berlanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar