Sabtu, 17 Maret 2012

Adakah Kehidupan di Luar Bumi?


Bakteri merupakan makhluk yang sederhana. Ukurannya hanya ±1 μm dan dapat hidup dengan atau tanpa kehadiran oksigen. Kemampuan metabolisme bakteri sangat tinggi, sehingga dapat ditemukan di berbagai lingkungan. Bahkan di lingkungan yang tidak menunjang kehidupan makhluk hidup lain, bakteri dapat dijumpai, misalnya dalam lapisan es Antartika, sumber mata air panas, hingga di dasar samudra yang gelap gulita.

Kemampuan bakteri yang luar biasa itu telah membuka wawasan para ilmuwan bahwa kehidupan mempunyai batas toleransi yang sangat luas. Oleh karena itu, para ahli menduga ada bentuk kehidupan lain di luar Bumi dengan berbagai bentuk lingkungannya. Lingkungan di luar bumi memang sangat berbeda dengan lingkungan bumi. Namun di Bumi sendiri terdapat berbagai bentuk kehidupan di lingkungan yang sangat ekstrim. Misalnya keadaan atmosfer planet Jupiter sangat alkalin (basa) sehingga tidak memungkinkan adanya kehidupan di sana. Namun di Lembah Livermore, Kalifornia telah dijumpai bakteri yang hidup di dalam air yang sangat alkalin dengan pH 11,5. Bakteri lain yang ditemukan di dekat kaki Gunung Shasta, Amerika Serikat dapat hidup di lingkungan dengan kadar amonia yang tinggi.

Benarkah ada bentuk kehidupan di luar Bumi? Pemeriksaan terhadap contoh tanah Bulan yang dibawa oleh astronot yang mendarat di Bulan pada tahun 1969 tidak menunjukkan adanya jasad renik. Demikian juga wahana antariksa Viking yang mendarat di Planet Mars pada tahun 1977 tidak berhasil menunjukkan adanya kehidupan di sana. Wahana antariksa Galileo yang mengorbit Jupiter pada tahun 1995 dan Cassini yang diluncurkan 1997 menuju planet Saturnus juga belum berhasil menemukan adanya kehidupan di luar Bumi. Namun demikian, hal ini belum membuktikan bahwa tidak ada kehidupan di luar Bumi. Oleh karena itu usaha pencarian kehidupan di planet lain dan tempat lain di alam semesta masih terus berlanjut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar